Baca status temen di FB, dan katanya2 pas banget ama yang aku rasakan sekarang... : " dendam, marah, sakit hati, benci dan pikirian negatif bukan orang lain yang menentukan tapi hati kita sendirilah yang menentukannya.........diberkatilah orang yang dapat menjaga hatinya dan tidak membuatnya tercemar....GBU :) "
Selasa kemarin, tiba2 dapat surat panggilan dari kejaksaan sebagai saksi untuk suami. Terkait soal perkara mantan bos.
Dan surat itu bener2 membuat aku n suami kaget banget, karena ga nyangka akan tetep direpoti oleh proses pengadilan mantan bos. Padahal kasusnya sendiri uda berjalan dari tahun lalu.
Sebenarnya waktu hari senin istri bos ada telp suami ngajak ketemu. Dan kita merasa pasti ada apa2 soal kasusnya. Cuma tetep aja kaget ketika terima surat dr kejaksaan.
Perasaan kaget itu persis ketika pertama kali menerima surat dari kepolisian yg isinya di srh dtg untuk dimintai keterangan. Cuma wkt itu suami msh kerja di bos yg ke 2. Jadi wkt ke kepolisian didampingi oleh pengacara kantor.
Sekarang situasinya adalah suami sudah tdk berkerja di tempat itu lagi. Koq tiba2 malah dpt surat panggilan.
Yang bikin kita kesel adalah disaat kita merasa sdh tenang, ikhlas merelakan segala hak kita, segala kesemena2an mereka merampok hak yg harusnya di dapat setelah mengabdi belasan tahun.... Amarah dalam hati yg sdh kita pendam ternyata muncul lagi.
Untungnya logika masih bisa diajak bicara, ketika mantan bos mengajak ketemu. Suami bs tegas menolak.
Semoga di persidangan hari ini suami bisa diberikan kebijaksaan dan hikmat dalam menjawab pertanyaan. Dapat memberikan kesaksian yg sebenar2nya....semoga amarah dalam hati dapat dihilangkan...
Dan semoga kami dapat bener2 memaafkan. Bukan hanya dimulut, tapi juga dari dalam hati.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar